Secara umum, huruf timbul purwokerto adalah sebuah tulisan yang dibuat menyembul dari permukaan tempat tulisan itu berada, baik di atas permukaan kertas atau di permukaan dinding. Dalam dunia advertising atau periklanan, huruf timbul adalah sebuah logo atau tulisan sebuah instansi atau perusahaan yang dibuat dari bahan tertentu sesuai dengan desain yang sudah direncanakan. Huruf timbul ini dapat digunakan untuk menunjukkan identitas dari sebuah instansi atau perusahaan.
Huruf timbul memiliki ukuran ketebalan, lebar dan panjang yang sudah ditentukan. Biasanya huruf timbul menggunakan bahan-bahan seperti logam stainless, besi karbon, kuningan, galvanish dan acrylic.
Nah, bagaimana sih proses pembuatan dan langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk membuat huruf timbul? Berikut ini kami jelaskan langkah-langkahnya.
- Pengukuran Dan Desain Huruf Timbul
Pengukuran dilakukan untuk mengetahui pola apa yang bisa dibuat sesuai dengan permintaan klien. Pada proses ini didapatkan spesifikasi ukuran dan desain awal, baik itu desain masing-masing huruf atau desain logo. Jika yang ingin dibuat adalah sebuah logo, buatlah pola dan desain menggunakan aplikasi editor agar mendapatkan hasil yang maksimal.
Selanjutnya adalah proses pemotongan, setelah mendapatkan desain pola yang diinginkan maka pola tersebut dipotong. Perlu diperhatikan jika pada proses desain dan pemotongan ini haruslah sesuai dengan pola yang telah dibuat baik dari segi ukuran serta jenis font atau teksnya. Hal penting lainnya adalah bahwa setiap desain huruf masing-masing harus dibuat dua, contohnya jika ingin membuat huruf timbul “A” maka memerlukan dua desain dengan bentuk huruf A.
Fungsinya adalah untuk menutupi kedua permukaan huruf timbul, yaitu depan dan belakang, hal ini dilakukan jika klien meminta huruf timbul yang tertutup di kedua sisinya. Setelah itu dilanjutkan dengan pemotongan desain sebagai ketebalan huruf timbul. Jika huruf timbul yang diinginkan memiliki tebal 10 cm, maka potonglah plat dengan tebal 10 cm dan panjang sesuai desain.
Ini adalah proses penyambungan dan perakitan plat yang sudah didesain. Penyatuan dapat dilakukan dengan cara penyolderan atau pun pengelasan. Tahap ini sangat menentukan kekuatan dan ketahanan plat huruf timbul nantinya, apabila pengelasan dilakukan secara baik dan benar maka akan menghasilkan produk huruf timbul yang dapat bertahan lama.
Pada proses ini dilakukan merapikan huruf timbul yang sudah disatukan dengan cara membuang bagian-bagian sisa yang tidak dibutuhkan dan juga dilakukan penghalusan dengan cara mendempul.
Proses pemberian warna dilakukan untuk memberi warna pada huruf timbul yang sudah selesai dicetak. Huruf timbul yang menggunakan bahan besi karbon dan galvanish diberi warna dengan cat, sedangkan huruf timbul yang menggunakan bahan acrylic dilakukan dengan penggunaan acrylic warna yang sudah ditentukan sejak awal pembuatan desain, atau bisa juga menggunakan stiker warna.
Proses pemasangan dilakukan di tempat yang sudah ditentukan oleh klien. Biasanya huruf timbul ini dipasang di bagian depan sebuah fasilitas instansi atau perusahaan yang dapat dilihat dengan mudah oleh orang-orang. Tujuannya adalah agar orang tahu identitas instansi atau perusahaan tersebut.