Untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses terutama di usia muda tentu tidak bisa dialami oleh semua orang di muka bumi ini. Untuk mewujudkan hal tersebut, akan membutuhkan banyak usaha dan juga kerja keras, karena kesuksesan tidak akan didapatkan dengan mudah dan instan, apalagi di usia yang masih muda. Sudah berbagai macam usaha dan juga kesempatan yang telah diciptakan oleh beberapa orang, dan telah mampu membawa mereka menjadi pengusaha yang sukses bahkan di usia muda.
Jalan kesuksesan seseorang memang tidak ada yang tau serta takdir seseorang memang cukup unik. Tetapi, ada beberapa kunci yang bisa membuat orang menjadi sukses, yaitu bisa menikmati proses kesuksesannya dan berbagi kisah menarik yang dapat menginspirasi banyak orang.
Berikut adalah beberapa contoh pengusaha sukses di Indonesia.
- Ahmad Zaky (CEO Bukalapak)
Lulusan dari Teknik Informatika Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memang menyukai dunia teknologi informasi sejak masih sekolah. Muncul ide untuk mendirikan Bukalapak tercetus setelah dirinya lulus kuliah. Zaky percaya masa depan Indonesia pasti ada di bidang internet. Oleh karena itu, Zaky ingin menciptakan sebuah platform e-commerce yang aman dan baik untuk pembeli maupun penjual. Proses pendirian Bukalapak juga tidak bisa dikatakan mulus tanpa hambatan. Tantangan terberat adalah mengajak banyak pedagang untuk bergabung. Karena pada saat itu, kepercayaan atas jual beli online masih sangat kecil. Berawal dari tim yang terdiri dari 3 orang (1 orang staf, 1 orang untuk bantu-bantu, dan Zaky sendiri), kini Bukalapak menjadi salah satu e-commerce terkemuka di Indonesia yang transaksi perharinya mencapai 500 juta rupiah. Bukalapak juga mendapatkan bantuan dana dari berbagai investor seperti Batavia Incubator, Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTEK Group), IMJ Investment,.
- Andre Darwis (Pendiri Kaskus)
Di balik kesuksesan Kaskus yang telah dia dirikan, siapa yang mengira kalau Darwis ternyata pernah tidak naik kelas saat bersekolah. Hal ini sempat membuat Andrew minder dan kesulitan untuk berinteraksi dengan orang lain. Andrew yang memiliki hobi pada bidang dunia maya, kemudian memperdalam ilmunya dengan berkuliah di Amerika. Di momen inilah, Kaskus lahir. Untuk mewujudkan cita-citanya ini, Andrew bahkan sempat bekerja di restoran cepat saji Amerika. Perjuangan Andrew pun membuahkan hasil, Kaskus sempat dan masih menjadi plaform favorit anak muda Indonesia atau anda bisa menggunakan konsultan bisnis terbaik di indonesia.
- Carline Darjanto (Pendiri Cotton Ink)
Pengusaha atau pebisnis sukses yang satu ini berasal dari bidang fashion retail. Dengan seorang teman baiknya, Ria Sarwono, Carline mendirikan Cotton Ink pada tahun 2008 dengan tujuan menambah uang jajan mereka setelah lulus kuliah. Bisnis milik pengusaha muda Indonesia berusia 29 tahun ini mendapatkan momentum saat memasarkan kaos bergambar Barack Obama yang saat itu sedang populer. Kemudian, mereka menambah produk fashion wanita seperti busana siap pakai dan berbagai aksesoris lainnya. Saat ini, Cotton Ink telah memproduksi lebih dari 10.000 unit tiap bulannya dengan tujuh penjahit di Jakarta dan Bandung serta 30 karyawan operasional. Cotton Ink pun sudah meraih omzet yang luar biasa karerna telah mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Pada tahun 2016, pengusaha muda sukses Indonesia ini dinobatkan menjadi salah satu sosok sukses di bidang retail & e-commerce Asia dan masuk dalam daftar Forbes AsiaUnder 30.
- Nadiem Makarim (Pendiri GO-JEK)
Go-Jek menjadi salah satu transportasi alternatif terfavorit masyarakat Indonesia saat ini. Di balik suksesnya aplikasi Go-Jek, tentu kita tahu ada sosok Nadiem Makarim yang namanya sering disebut lantaran terobosannya dalam memajukan sistem transportasi di Indonesia. Berawal dari rasa kepeduliannya terhadap tukang ojek yang sulit mendapat penumpang, akhirnya Nadiem memiliki ide untuk membuat ojek online dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Apalagi sejak dulu, Nadiem memang suka naik ojek untuk pergi dan pulang kerja. Berawal dari kesehariannya itu, Nadiem ingin menciptakan sebuah layanan berbasis teknologi yang sama-sama menguntungkan tukang ojek maupun penumpang. Prosesnya jelas tidaklah mudah. Mulai dari sulitnya proses rekruitmen tukang ojek, hingga kebanyakan masyarakat yang masih gagap akan teknologi. Bahkan di awal berdirinya GO-JEK, Nadiem harus turun langsung ke pangkalan ojek untuk mengajak tukang ojek bermitra. Belum lagi persaingan yang keras dengan driver konvensional lainya yang sempat menyebabkan beberapa kericuhan. Pada awal merintis GO-JEK, Nadiem hanya memiliki sekitar 20 driver saja.