Minggu lalu (ceritanya thn 2010) saya iseng pergi ke pegunungan lawu untuk mengunjungi kawan2 saya yang sudah lama tinggal disana yaitu monyet2 liar di kawasan wisata Tawangmangu. Menjelma sejenak menjadi manusia hedonisme, seharian saya menikmati pemandangan alam dan kesejukan udara yang sangat menentramkan hati (lebay).
Berangkat dari rumah sekitar jam 9 pagi dan sampai di tujuan jam 12 siang. Sudah lama saya tidak menginjakkan kaki di gunung lawu tepatnya di tawangmangu yang terkenal dengan grojogan sewu nya (harga karcis masuk 6 ribu). Sekedar melepas lelah karena kesibukan kerja, saya menyempatkan turun ke tujuan utama ''air terjun'' dengan menapaki satu per satu anak tangga. wuiihhhhh kesel e pol tenan ra nyangka wae ternyata cukup jauh dari gerbang karcis ke air terjunnya. Mungkin bagi yg sdh terbiasa ke sana hal itu tidak masalah. Wowow Amazing, beautiful, wonderful air terjun dan bersiap basah ternyata kalo ke sana padahal aku ra nggowo kaos ganti hahahaha. Sejenak menikmati air terjun dan beberapa pemandangan di bawah. Akhirnya kurang lebih 1 jam di bawah, dan bajuku sdh basah kuyup karena pancaran air+angin sehingga memaksaku menjauh dan segera kembali ke atas. Hosh hosh menaiki anak tangga membuatku merasa lelah dan laper.
Wow ku melihat banyak sate yg menjual sate kelinci dan kebetulan belum pernah mencicipinya. Langsung menuju ke salah satu penjual sate kelinci. Masih di kawasan gerbang utama masuk ke grojogan sewu, terdapat penjual sate kelinci yang kebanyakan orang mengatakan disini lebih terasa bumbu kacangnya. Tak ada salahnya aku mencoba dan ternyata rasanya ga jauh sama sate ayam cuma bedanya kalo sate kelinci memiliki tekstur yang lebih lembut dan halus hmmmm mak nyusss euy......Soal harga hampir sama yaitu kisaran 10 ribu per porsi (+lontong). Monggo bagi yang berkunjung ke tawangmangu, sempatkan mampir ke sate kelinci ga ada salahnya memanjakan perut kita dan mencicipi kuliner khas pegunungan lawu.