Di era yang super cepat saat ini, orang cenderung memilih cara yang nyaman dan praktis. Begitu juga saat menabung. Kebanyakan orang lebih suka menabung di bank daripada cara kuno di celengan.
Karena menabung di bank memiliki banyak keuntungan, seperti pilihan bentuk tabungan yang berbeda, praktis, pulsa tidak terbatas dan setiap transaksi dicatat dengan cermat. Nasabah juga dapat menarik minat, transaksi dapat dilakukan secara offline maupun online, dan tersedianya banyak ATM untuk mempermudah aktivitas.
Namun, sebelum membuka rekening di bank, pihak yang berkepentingan harus memperhatikan saldo minimum atau jumlah minimum yang harus disetorkan ke dalam rekening. Corporate Secretary PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rohan Hafas menjelaskan, salah satu tujuan aturan saldo minimum adalah ketika nasabah berhenti menggunakan rekening, sisa saldo digunakan sebagai biaya administrasi penutupan rekening.
Setiap bank memiliki saldo minimum yang bervariasi dari nol hingga jutaan rupiah. Salah satu bank yang menerapkan saldo minimum adalah Bank Negara Indonesia. Berdasarkan situs resminya, BNI Taplus memiliki tarif awal Rp 500.000 (Jabodetabek) dan Rp 250.000 (luar Jabodetabek) dengan saldo minimal Rp 150.000.
Sedangkan saldo minimum BNI Taplus Bisnis Rp 1.000.000, BNI Taplus Muda Rp 50.000, BNI Tapenas Rp. BNI Pandai tidak dibatasi untuk BNI US$/SGD 100 dan untuk Pegawai BNI Taplus dan Co-Brand BNI Taplus Muda itu akan disesuaikan berdasarkan perjanjian kerjasama
Meski setiap bank sudah memiliki saldo minimal, namun banyak nasabah yang jarang melakukan transaksi atau deposit hingga saldonya turun di bawah ambang batas minimal. Jika hal ini terjadi selama enam bulan berturut-turut, bank akan mengubah status nasabah menjadi dormant/pasif. Namun nasabah tidak perlu khawatir karena rekening yang berstatus pasif masih dapat diaktifkan kembali sesuai ketentuan dari masing-masing bank.
Sumber: Saldo minimal BNI